BAB
I
PENDAHULUAN
·
Latar
Belakang
Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang
dianugrahi akal pikiran dan memiliki potensi untuk beriman kepada Allah dan
dengan akalnya mampu memahami dan mengamalkan wahyu serta gejala-gejala alam,
memiliki rasa tanggung jawab atas segala tingkah lakunya dan berakhlak. Dengan
anugrah itulah yang menjadikan manusia sebagai makhluk mulia, dimana makhluk
lain tidak memiliki keistimewaan tersebut.
Perkembangan
manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang memakan waktu puluhan
atau bahkan belasan tahun untuk menjadi dewasa. Upaya pendidikan dalam
menjadikan manusia semakin berkembang. Perkembangan keindividualan memungkinkan
seseorang untuk mengembangkan setiap potensi yang ada pada dirinya secara
optimal dan untuk memenuhi kebutuhannya.
manusia
mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan.
Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi
yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan
ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupannya
sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.
Guna
meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendidikan, baik pendidikan
yang formal, informal maupun nonformal. Dalam kenyataannya, manusia menunjukkan
bahwa pendidikan merupakan pembimbingan diri sudah berlangsung sejak zaman
primitif. Kegiatan pendidikan terjadi dalam hubungan orangtua dan anak.
BAB
II
PEMBAHASAN
·
Pendidikan
Dalam Sekolah
Dalam kehidupan modern lembaga pendidikan sekolah mempunyai
peranan penting dalam dalm mengembangkan sumber daya manusia. Sekolah yang
seiring juga dipandanag sebagai lingkungan pendidikan kedua bagi anak setelah
lingkungan keluarga, diserahi sebagian tanggung jawab pendidikan yang dipikul
orang tua dalam keluarga. Hal ini terjadi karena orang tua sudah kecil
kemungkinan untuk dapat mendidik anaknya untuk menguasai berbagai kemampuan
yang diperlukan dalam kehidupannya.
Pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan orang tua tidak
sanggup lagi untuk mendidik anaknya tentang berbagi pengetahuan dan kemampuan
tersebut, untuk kemudian menyerahkan sebagian tugas dan tanggung jawabnya
kepada guru yang menjadi pendidikan di sekolah. Sehubungan hal tersebut lembaga
pendidikan sekolah yang bersifat formal mempunyai peranan penting dalam
memenuhi kebutuhan pendidikan anak.
.
·
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial anak
Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan
kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.
1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang
memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk
perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan
lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlaku
norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga
merekayasa perilaku kehidupan anak.
Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak
lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam
menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan
oleh keluarga.
2. Kematangan Anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan
psikis. Untuk mampu mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima
pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di
samping itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan.
Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan
kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan
fungsinya dengan baik.
3. Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi
atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat
akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan
dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak siapa”.
Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya
dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.
Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan
kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu,
dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi
keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “menjaga status sosial keluarganya” itu
mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal
ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari
kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya
sendiri.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak
yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang
normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan
kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus
diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga,
masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja
diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan
pendidikan(sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma
lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa(nasional) dan
norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
5. Kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi
Kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak
hal,seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah,dan berbahasa. Anak yang
berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh
karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan
pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam
perkembangan sosial anak.
Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain
merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah
dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual ting
·
Pengaruh pendidikan terhadap perkembanga masyarakat
Secara garis besar berikut pengaruh pedidikan terhadap
perkembangan masyarakat yaitu :
1. Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
Kecerdasan
masyarakat umumnya dapat dikembangkan melalui berbagai program pendidikan di
sekolah. Membaca, menulis, dan berhitung serta pengetahuan umum, merupakan
pengetahuan dasar dalam upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa,
yang sudah sejak awal diberikan di sekolah, meskipun memerlukan pengembangan
lebih lanjut.
Peran
yang dimainkan oleh lembaga persekolahan terutama jalur pendidikan sekolah
dalam peningkatan intelegensi atau kecerdasan anak didiknya, secara langsung
dapat dipandang sebagai konstribusi lembaga pendidikan sekolah dalam
mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa. Karena bagaimanapun akhirnya anak
didik setelah keluar dari lembaga pendidikan akan kembali sebagai warga
masyarakat.
2. Membawa Bibit Pembaruan bagi
Perkembangan Masyarakat
Dalam
upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat sangat diperlukan adanya
pengetahuan baru, teknologi baru, dan pemikiran-pemikiran inovatif yang
bersifat fungsional. Apa yang menjadi program pendidikan di persekolahan, di
samping menjamin upaya peningkatan kecerdasan, juga mengupayakan
transformasidari pengetahuan, pemikiran, dan praktik-praktik baru, terutama
yang dianggap fungsional dan relevan.
Materi
atau program pendidikan yang demikian bias disebut sebagai transformasi
bibit-bibit pembaharuanyang pada akhirnya akan berfungsi dalam masyarakat.
3. Menciptakan Warga Masyarakat yang
Siap dan Terbekali bagi Kepentingan Kerja di Lingkungan Masyarakat
Anak
didik pada akhirnya kembali menjadi warga masyarakat. Maka dari itu, mereka
memerlukan pekerjaan untuk menopang kehidupannya.
Untuk
terjun ke dunia kerja, seseorang dituntut kesiapan tertentu, seperti skill dan
sikap. Dengan berfungsinya lembaga pendidikan jalur pendidikan sekolah dalam
memberikan bekal-bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap yang relevan
bagi dunia kerja. Hal tersebut langsung membawa efek terhadap lapangan kerja di
masyarakat.
Berkenaan
dengan itu, wajar jika kualifikasi pendidikan dijadikan salah satu pertimbangan
dalam system seleksi pada lembaga-lembaga pemberi kerja di masyarakat.
4. Memunculkan Sifat-Sifat Positif dan
Konstruktif bagi Masyarakat, sehingga Tercipta Integrasi Sosial yang Harmonis
di Tengah-tengah Masyarakat
Sejak
sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi, sifat-sifat positif dan
konstruktif yang diperlukan dalam hidup bernegara atau bermasyarakat senantiasa
menjadi perhatian. Hal ini berkaitan dengan falsafah hidup dari suatu bangsa
atau masyarakat yang mendambakan keharmonisan dan keutuhan (intergrasi)
sosial dari kehidupan berbangsa dan berne
BAB
III
PENUTUP
·
Kesimpulan
sekolah mempunyai peranan penting dalam dalm mengembangkan
sumber daya manusia. Sekolah yang seiring juga dipandanag sebagai lingkungan
pendidikan kedua bagi anak setelah lingkungan keluarga, diserahi sebagian tanggung
jawab pendidikan yang dipikul orang tua dalam keluarga. Hal ini terjadi karena
orang tua sudah kecil kemungkinan untuk dapat mendidik anaknya untuk menguasai
berbagai kemampuan yang diperlukan dalam kehidupannya.
Ada
pun factor –faktor yang mempengaruhi perkembangan social anak yaitu :
·
Keluarga
·
Kematangan
anak
·
Stasus
social ekonomi
·
Pendidikan
·
Kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar