Selasa, 30 April 2013

Kearifan Budaya Lokal Jawa


KEARIFAN BUDAYA LOKAL JAWA

            Pengetetahuan tentang kearifan lokal sendiri itu hasil dari pengalaman hidup itu sendiri yang digenerasikan ke generasi lain, sehingga kearifan budaya adalah sebagai pengetahuan lokal yang digunakan masyarakat lokal untuk bertahan hidup dalam suatu lingkunga sehingga menyatu dengan kepercayaan , norma , budaya , adat dan istiadat dan mitos didalam tradis itu sendiri .proses kegenerasian lokal dilakukan dengan cara lisan dan karya – karya sastra seperti babad , suluk , tembang , hikayat , lontarak dan lain sebagainya .

            Ditengah-tengah gemparnya budaya asing baik barat maupun timur yang berupaya membudidayakan warisan dan tradisi bangsanya , dalam hal ini warisan – warisan yang dari nenek moyang bangsa kita harus dilestarikan jangan sampai tradisi dari jaman dulu itu hilang begitu saja hanya karna kita tidak melestarikannya atau memperkenalkannya ke generasi yang saat ini . salah satu budaya yang masih terekam dalam bangsa ini adalah tembang-tembang macapat disini kita akan sedikit mengengenal makna yang terkadung dalam tembang-tembang macapat.

            Macapat adalah tembang klasik asli jawa , dimana pertama kali muncul pada saat jaman para wali songo , dimana para wali mencoba berdakwah dan mengenalkan islam pada budaya dengan tembang-tembang macapat ini . bila diperhatikan asal usulnya tembang macapat ini adalah maca papat-papat atau dalam bahasa indonesianya membaca empat-empat. Dan kalo berdasarkan jenis dan urutannya tembang macapat ini memngambarkan tentang perjalanan hidup manusia , tahap-tahap manusia dari mulai ruh sampai dengan meninggalnya .

Dan berikut ini contoh atau urutan-urutan dari tembang macapat :
1.    Maskumambang
Artinya gambaran dimana manusia masih dialam ruh dan kemudian ditanamkan dalam rahim atau gua garba ibu kita.
2.    Mijil
Adalah ilustrasi dari proses kelahirannya manusia mijil/mbrojol/mencolot dan keluarlah jabang bayi bernama manusia
3.    Sinom
Adalah lukisan dari masa kuda , masa yang indah , penuh dengan harapan dan angan-anagan 
4.    Kinanthi
Masa pembentukan jati diri dan meniti menuju jalan cita-cita, kinanti berasal dari kata kanthi atau tuntun yang bermakna bahwa kita membutuhkan tuntunan atau jalan yang benar agar cita-cita kita bisa terwujud.
5.    Asmarandana
Menggambarkan masa-masa dirundung asmara , dimabuk cinta , ditenggelamkan dalam lautan kasih
6.    Gambuh
Awal kata gambuh adalah jumbuh/bersatu yang artinya komitmen untuk menyatuka cinta dalam satu biduk rumah tangga .
7.     Dhandhanggula
Gambaran dari kehidupan yang telah mencapai tahap kemapanan sosial, kesejahteraan telah tercapai, cukup sandang, papan dan pangan (serta tentunya terbebas dari hutang piutan.
8.     Durma
Sebagai wujud dari rasa syukur kita kepada Allah maka kita harus sering berderma, durma berasal dari kata darma / sedekah berbagi kepada sesama. Dengan berderma kita tingkatkan empati sosial kita kepada saudara-saudara kita yang kekurangan, mengulurkan tangan berbagi kebahagiaan, dan meningkatkan kepekaan jiwa dan kepedulian kita terhadap kondisi-kondisi masyarakat disekitar kita.
9.     Pangkur
Pangkur atau mungkur artinya menyingkirkan hawa nafsu angkara murka, nafsu negatif yang menggerogoti jiwa kita. Menyingkirkan nafsu-nafsu angkara murka, memerlukan riyadhah / upaya yang sungguh-sungguh, dan khususnya di bulan Ramadhan
10. Megatruh
Megatruh atau megat roh berarti terpisahnya nyawa dari jasad kita, terlepasnya Ruh / Nyawa menuju keabadian (entah itu keabadian yang Indah di Surga, atau keabadian yang Celaka yaitu di Neraka).
11.  Pocung (Pocong / dibungkus kain mori putih)
Manakala yang tertinggal hanyalah jasad belaka, dibungkus dalam balutan kain kafan / mori putih, diusung dipanggul laksana raja-raja, itulah prosesi penguburan jasad kita menuju liang lahat, rumah terakhir kita didunia.

            Nah diatas adalah contoh-contong tentang tembang macapat jadi kita sebagai bangsa indonesia harus tau atau sekedar tau tentang hal itu jangan sampai kita tidak memperdulikan kearifan budaya kita sendiri sebagai bangsa indonesia khususnya orang jawa karna tembang macapat tersebut asli dari jawa dan kita juga harus melestarikan budaya – budaya kita kepada negara lain supaya meraka tau bahwa indonesia itu memiliki budaya yang sangat banyak  .